Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menjadi perbincangan publik karena meninggalkan Indonesia di tengah berbagai kasus yang menjeratnya.
Dikabarkan bahkan Habib Rizieq sudah mengkir dari panggilan polisi dua kali.
Hingga ada wacana, Habib Rizieq akan dijemput paksa pada Senin (15/5/2017) lalu, namun hal tersebut belum terjadi karena hingga kini ia belum pulang ke Indonesia.
Hilangnya Habib Rizieq yang pergi ke negara lain menjadi pertanyaan bahkan dugaan-dugaan bernada negatif, seperti: apa dia kabur? Takut dinyatakan bersalah? atau takut dihukum di Indonesia?
Seorang kuasa hukum Habib Rizieq pun menyangkal kalau ia kabur dari proses hukum atas kasus dugaan chat berbau pornografi dan kasus lainnya.
"Ah iya pasti. Insya Allah dia pulang (pekan depan)," ujar Kapitra Ampera saat ditemui usai shalat Jum'at di Masjid Al Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2017).
Ia bahkan mengatakan Habib Rizieq selain menjalankan ibadah umrah, menyelesaikan program doktor hingga mengunjungi anaknya di Yaman.
Pernyataan lain soal Habib Rizieq justru berbeda dinyatakan oleh pengacara Habib Rizieq, Sugito Atmo Prawiro saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/5/2017).
Menurutnya, Habib Rizieq tidak akan kembali ke Indonesia untuk memenuhi panggilan polisi sebagai saksi kasus chat WhatsApp berkonten pornografi yang diduga antara Rizieq dan Firza Husein.
Alasan Habib Rizieq tidak akan pulang dalam waktu dekat ini karena kasus tersebut dirasa sarat akan unsur politis.
Lanjutnya, Sebelum hukum tegak untuk adil kepada semuanya, tidak tegak untuk kepentingan kekuasaan. Habib Rizieq mempertimbangkan untuk tidak akan pulang dulu ke Indonesia.
Bahkan ia tidak akan pulang sampai Presiden Jokowi tidak jadi presiden lagi.
Pertimbangan tersebut karena menurutnya, dalam kasus yang menjerat Habib Rizieq ada dugaan dibuat-buat karena kecewa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara atas kasus penodaan agama.
Tak hanya itu, ada pihak-pihak yang dirasa kecewa atas kekalahan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
"Saya menduga kalau orang ini yang kecewa terhadap kekalahan Ahok. Pertama ini Presiden Jokowi, PDI-P, dan Megawati," ucap Sugito.
Tambahnya, ada juga pihak yang takut dengan kekuatan Habib Rizieq yang mampu memobilisasi massa, contohnya pada aksi 411 atau 212 beberapa waktu lalu.
Sugito pun menduga, kalau Habib Rizieq tidak masuk penjara, akan membahayakan satu pihak yang ingin maju di Pilpres 2019 mendatang.
Hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan dari pihak-pihak yang dituding Sugito tersebut.
Ternyata yang mengaku ulama tapi ternyata mesum itu penakut ya... cuma berani koar-koar.
Bela Ulama boleh, tapi kalau membela ulama mesum, itu keterlaluan bodohnya.Betul ga guys?
Sumber: id.ucnews.ucweb.com
Baca Juga:
ADS HERE !!!