Beruntunglah Oge karena setibanya di Jakarta dirinya langsung digembleng oleh Profesor Yohanes Surya selaku bapak fisika Indonesia.
Sejak saat itulah pemuda Papua ini jadi lebih sering menorehkan prestasi bertaraf internasional seperti peringkat ke 8 Lomba Matematika Kuantum India.
Oge juga didapuk sebagai juara First Step to Nobel Prize in Physics di Polandia saat masih duduk di bangku SMA.
Hasil risetnya berhasil mengalahkan puluhan ahli fisika dunia dan menjadi juara pertama.
Belum lagi ternyata karya ini dinilai oleh 30 juri dari 25 negara.
Dari sini kemudian Oge membuat sebuah formula sendiri untuk karya risetnya yang diberi nama "George Saa Formula".
Simak Juga:
Prestasi itulah yang kemudian berhasil membayar lunas kesedihan ibunya menjadi air mata bangga.
Prestasi Oge tak hanya berhenti di situ saja.
Oge kemudian mendapatkan tawaran untuk memilih universitas manapun yang dia inginkan.
Ia bebas masuk ke universitas pilihannya tak peduli itu di Afrika, Eropa, atau Amerika tanpa uang seperser pun.
Akhirnya pilihan jatuh pada Florida Institute of Technology dan mengambil jurusan Aerospace Engineering.
Selanjutnya:
Septinus George Saa(Oge) ternyata juga sangat mengidolakan BJ Habibie. Karena itulah ia ingin meneruskan perjuangan Habibie dalam teknologi pengembangan pesawat terbang. Pria ini dari dulu menginginkan bergabung ke institusi riset Indonesia...
ADS HERE !!!