Cerita berikut ini mungkin saja bakal menyentuh untuk kita, terutama untuk para umat Islam yang jarang menunaikan sholat ke mesjid. Dari judul artikel ini, mungkin saja respon kita bakal segera negatif serta mungkin saja bakal nampak cacian atau hal semacamnya dari diri kita.
Tetapi sebelumnya cacian itu nampak, supaya sangkanya kita membaca cerita berikut ini, serta dapat mengambil pelajaran dari cerita ini. Situasi satu kampung mendadak ramai, lantaran pd waktu jam 22. 00 terdengar adzan bergema dari satu mushalla setempat lewat pengeras nada yang memecah keheningan malam.
Warga bersama-sama mendatangi mushalla itu walau mereka sudah mengetahui siapa yang melakukannya… Mbah Sadi, suaranya telah di kenal dikampung itu, umurnya telah meraih kepala tujuh.
Warga dipenuhi
pertanyaan, kenapa Mbah Sadi adzan pada pukul sepuluh malam..?
Saat warga hingga di pintu mushalla, Mbah Sadi baru usai adzan serta mematikan sound sistem. “Mbah tahu tidak, jam berapakah saat ini..?? ” kata Pak RT.
“Adzan apa jam segini, Mbah..?? ” “Jangan-jangan Mbah telah turut aliran sesat, ” sambar Roso dengan suara prihatin.
Saat ini banyak benar aliran macam-macam. “Ah, dasar Mbah Sadi udah gila. “Kalau tidak hilang ingatan, tidak mungkin adzan jam segini..?? ”
“Kalian ini……, ” jawab Mbah Sadi tenang. “Tadi, saat saya adzan Isya, tak seseorang juga yang datang ke musholla. Saat ini saya adzan jam 10 malam, kalian jadi berbondong-bondong ke mushalla. Satu kampung lagi…!!! Jika gitu… SIAPA YANG GILA….??? ”
Wargapun pulang satu persatu tanpa ada memprotes lagi. Termasuk juga Pak RT yang kemudian menjauh perlahan,  tidak berani lihat muka Mbah Sadi.
Mawas diri…dipanggil serta di ingatkan yg baik2 kadang2 kita tdk ingin dengarkan. Namun demikian ada peluang mem-bodoh2kan serta memarahi orang, kita meluangkan diri..
Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah kita langsung beranjak ke mesjid waktu muadzin mengumandangkan adzan pas saat sholat? Silakan sebarkan pada semuanya rekanmu....
ADS HERE !!!